Jumat, 08 April 2016

PAYTREN vs MLM

Pertanyaan MLM

Nah lalu ada pertanyaan tentang MLM

1.. Produk dan Bonus
Anggota Multi Level Marketing sebenarnya tidak menginginkan produk namun kekayaan dan harta benda dalam bentuk bonus yang akan didapatkan dengan cepat dan melimpah dan dengan investasi yang murah
Jawab: Itu khan MLM lain, dipaytren tidak begitu. Justru produk menjadi sesuatu yang pokok dan dicari. Why kenapa? Karena kita sebagai agen Paytren menjual aplikasi yang sudah pasti dibutuhkan oleh semua orang yakni aplikasi pembayaran tagihan bulanan. Jadi daftar atau tidak daftar paytren maka anda wajib membayar tagihan bulanan. Nah paytren datang untuk mempermudah cara pembayaran tagihan bulanan sekaligus mendapatkan banyak benefit lainnya.
Kalau mau jadi pemakai atau user, silahkan jadi pemakai saja. Namun Paytren menawarkan anda semua menjadi agen pebisnis, yakni menjual kembali aplikasi paytren. Kompensasi dari penjualan tersebut ada dalam bentuk bonus dan komisi. Namun jangan dikira dengan ongkang2 kaki akan menerima kucuran bonus yang melimpah. Ngimpi kali…
Perlu usaha, action, strategi dan lain sebagainya

2. Mark Up Harga Produk
Harga produk sebenarnya tidak lebih dari 30% dari uang yang dibayarkan pada perusahaan MLM
Jawab: Itu khan MLM lain. Lagi pula mereka mau menjual berapa saja juga itu hak mereka, meskipun dalam beberapa kasus bisa berarti menzalimi pembeli karena harganya terlalu mahal. Misalnya obat herbal yang seharusnya harga 50.000 ketika masuk ke dunia MLM menjadi 200.000
Apakah anda punya motor? Tahukah anda bahwa sebenarnya harga motor itu tidak lebih dari 5 juta?. Lalu mengapa ketika motor tersebut dijual 15 juta cash, atau 20an juta nyicil anda tidak protes?. Jadi gini bos.. Harga motor termasuk juga bujet untuk marketing, iklan dll. Sekali saja iklan di TV ngabisin ratusan juta lho?.
Di dunia MLM biaya iklan itu dipotong dan diberikan kepada agen/ mitra. Karena agen/ mitra yang melakukan aktifitas marketing maka kemudian diberikan kompensasi berupa bonus dll.
Di paytren produk yang dijual adalah aplikasi pembayaran. Kemudian setiap mitra melakukan repeat order dalam bentuk deposit yang bisa digunakan untuk membeli pulsa, token, bayar PDAM dll. Pulsa 10.000 misalnya, tidak dijual 30.000 namun malah lebih murah dari konter. Selain lebih murah dapat unlimitted cashback juga. Masih mau ngomong kalau MLM Paytren menjual produk jauh diatas harga pasar?

3. Hanya Menguntungkan Upline
Yang daftar Awal dapat Untung, yang daftar terakhir dapat Buntung
Jawab: Yang daftar Awal dapat Untung, yang daftar terakhir dapat Buntung begitu kata mereka. Ini kata2 dari mana? Ngawur banget. Makanya kalau mau dapat untung rekrut mitra yang banyak? “Nanti kalau pendaftar terakhir nggak dapat apa-apa dong?”.
Sebenarnya bukan pendaftar terakhir nggak dapat apa-apa, namun anda saja yang malas menjalankan bisnisnya. Tidak ada istilah pendaftar terakhir karena prospek di Indonesian saja ada 200 juta orang lebih. Ada pendaftar terakhir bisnis MLM kalau sudah kiamat, sebab sudah tidak ada kelahiran lagi, ya nggak? Setiap bayi yang lahir itu adalah prospek.
Kita bicara Motor lagi… Apakah anda menyesal beli motor karena menguntungkan salesnya, financenya, operator pabriknya, menagernya, bosnya dan pemilik perusahaannya? Khan anda user tuh, sebagai pihak terakhir dalam sistem pemasaran dan sistem perusahaan. Apakah kemudian anda tidak jadi beli motor karena nanti bisa menguntungkan orang lain? Khan tidak begitu.
Sama saja dengan bisnis MLM misalnya. Anda punya aplikasinya, lalu apakah ketika tahu bahwa dengan memakai aplikasi paytren anda tidak jadi beli? Padahal jika membeli aplikasi ini keuntungan akan disebar lebih luas sehingga manfaatnya lebih luas juga. Kita ini kadang2 buodoh pol. Dibodoh-bodohi sistem kapitalis.
Anda beli motor jepang yang paling banyak untungnya ya JEPANG. Sadar nggak sih? Bahkan anda beli air mineral artinya anda kasih untung paling besar kepada Yahudi. Anda makan KFC demikian juga. Lalu kenapa anda tidak rela ketika membeli aplikasi paytren kemudian menggunakannya untuk membayar tagihan bulanan anda, karena akan menguntungkan saudara2 kita sebangsa dan setanah air?
Paytren produk anak bangsa lho? Ketika anda pakai aplikasi paytren artinya anda memberikan keuntungan yang jauh lebih luas kepada orang lain sebangsa dan setanah air. Dari kita untuk kita, bebas dari pembodohan kapitalis dan asing. Paham nggak ini?

4. Produk Hanya Kamuflase
Ada yang bilang produk bisnis MLM hanya kamuflase, karena yang dimainkan hanyalah duit. Produk cuman numpang nampang, aslinya money game
Jawab: Booosss… Tahu trend masa depan nggak? Kalau nggak tahu mending nggak usah ngomong. Justru saya angkat topi kepada Ustad Yusuf Mansur yang melihat peluang ini, yakni peluang bisnis transaksi. Ke depan PASTI terjadi pergeseran kebiasaan pembayaran dari loket kepada payment on hand. Ini sesuatu yang tidak bisa dihindari lagi.
Saya salut sama UYM karena cepat pasang bendera, sebelum kapitalis dan asing makin meraja lela. Sistem network yang dipakai oleh UYM justru brillian karena hendak membagi cashback transaksi kepada rakyat, sehingga manfaatnya kembali lagi kepada rakyat. Dan bisnis transaksi yang nilainya trilyunan ini juga dijalankan oleh BCA, Mandiri, Pos Pay dll. Jadi ketika anda memakai jasa mereka artinya anda memperkaya pemiliknya.. hehe. Paytren hendak mencuil sedikit demi sedikit keuntungan bisnis transaksi ini, dan membaginya dengan sistem network kepada komunitasnya masing2.
Di Paytren produk bukan kamuflase malahan utama dan pertama. Kalaupun ada di MLM lain yakni hanya menjadikan produk sebagai kamuflase ya sudah, itu urusan mereka.
5. Bisnis MLM itu Bisnis Nyari2 Orang
Apakah bisnis MLM itu bisnis nyari2 orang? Ya iyalah bos.. Bahkan semua bisnis di dunia ini mencari orang sebagai pembeli atau user, bukan nyari tokek… hehe
Kembali kepada kisah MOTOR. Motor itu dibuat oleh designer, dan dirangkai oleh operator sedemikian rupa sehingga menarik hati pemakai. Setelah tertarik lalu beli. Bagian sales atau marketing jalan ke sana kemari dengan berbagai strategi supaya motornya kebeli.
Tdk cuman motor namun semua produk yang dibuat oleh manusia ditujukan untuk manusia lainnya, bukan untuk JIN.

. Jadi kalau menjadi agen MLM Paytren tentu saja kudu cari mitra kesana-kemari. Jangan ngimpi ongkang2 kaki lalu dapat bonus jutaan.

6. MLM Hanya Menjual Impian
Ketika ada orang yang gabung dengan MLM dan membayar dengan harga tertentu, lalu tujuannya supaya mendapatkan uang yang lebih banyak itu haram, karena hanya menjual hasil yang belum jelas. Itu sama saja dengan menjual impian
Jawab: Kita membayar biaya tertentu, misalnya dibisnis paytren ditujukan untuk membeli lisensi. Atau bahasa lainnya membeli hak usaha, atau modal usaha. Harapannya bisnis kita jalan dengan baik dan memberikan keuntungan besar. Ini mah biasa aja… Ini logis banget.
Saya pernah bisnis Nasi Uduk tahun 2010 kalau tidak salah. Untuk membeli etalasenya saja kudu ngeluarin uang 6 juta lebih. Belum lagi alat-alatnya ada termos, piring, sendok, baki, sothel dll. Ini baru sarana dan prasarana. Belum tempat, belum bahan baku dll. Apakah cukup bisnis nasi uduk dengan modal 10 juta? Bisa jadi cukup bisa jadi tidak cukup.
Sayangnya keuntungan besar yang saya harapkan tidak terjadi alias bangkrut. Biasa aja gitu loh?
Sama saja dengan bisnis MLM Paytren, tentu saja ada modal awal yang kudu dikeluarkan. Cuman modalnya jauuuh lebih kecil daripada jualan nasi uduk. Masalah tabel bonus, reward, cashback dll itu khan itungan matematika. Kalau anda fokus, serius dan konsisten maka hitungan matematika itu bisa menjadi nyata. Karena hitung2an matematika tidak mungkin bohong, beda dengan kita.

Harapannya tabel bonus dll bisa kita raih. Ini khan harapan sebagaimana saya bisnis nasi uduk berharap laris manis. Kalau kemudian usaha kita gagal alias bangkrut itu hal yang biasa dalam bisnis. Jangan disikapi berlebihan..
“Itu khan menjual impian?” Menjual impian dari mana rumusnya? Jangan salahkan hitung2an matematika, namun salahkan anda yang hanya ongkang2 kaki namun berharap limpahan bonus, reward dll. Sampai bongkok juga nggak akan dapat. Makanya bangun dari mimpi anda dan action

Tidak ada komentar:

Posting Komentar